mereka juga punya nurani...


berangkat kerja pagi..seperti biasa aku naik bis dari Cibinong dan turun di Cawang..walau masih jam 6 pagi tapi suasana sudah ramai oleh hiruk pikuk manusia dan suara kendaraan yang berseliweran. huh, Jakarta memang gak pernah tidur..

saat melewati penjual gorengan, perut ini tiba-tiba merasa lapar dan aku lalu membeli bekal camilan untuk di kantor nanti, lumayanlah tuk pengganjal perut. setelah aku bergegas pergi ke halte tempat aku biasa nunggu mobil omprengan ke arah kantorku..

duduk di halte, muncul niat untuk makan gorengan yang barusan ku beli..mmm..wanginya memang mengundang selera, palagi tadi pagi gak sempat sarapan..

pas lagi enak-enak makan tiba-tiba melintas di depanku seorang gila, pakaiannya compang camping nyaris telanjang, lusuh dan keliatan banget kalo dia lagi kelaparan..ntah kenapa muncul rasa iba..aku lalu tegur dia..Pak..Pak..nih..buat Bapak..sambil menyerahkan kantong plastik berisi gorengan yang sedang kupegang..si bapak itu lalu berhenti..terpana melihatku..lalu matanya menoleh pada tangan kiriku yang masih memegang sisa gorengan yang sedang kumakan..dia lalu menoleh lagi padaku dan menggelengkan kepala..aku menyerahkan kantong plastik..ini makanan buat Bapak..namun si orang gila itu kembali menggelengkan kepala, sambil melambaikan tangannya dia beranjak pergi..

sungguh bikin aku terpana..aku tau dia kelaparan tapi menolak pemberianku..aku jadi terdiam dan berpikir..apakah bapak itu menolak pemberianku karna melihat aku sedang makan atau karna dia tidak merasa lapar atau memang otaknya yang gak waras..entahlah..

hal ini mengingatkan ku pada kejadian yang sama setahun yang lalu..namun bukan orang gila tapi dengan seorang pengemis..

waktu baru naik angkot tiba-tiba wanita tua yang sedang duduk di depanku menadahkan tangannya minta uang..aku yang kaget lalu memperhatikan wanita itu..tua, kurus, lusuh dan lemah..lalu aku membuka dompet dan menyerahkan uang padanya..saat menerima uang Rp. 20 rb yang kuberikan si nenek itu kaget lalu dia menangis..aku yang heran melihat dia menangis lalu bertanya..Nenek kenapa..kok nangis..sambil mengusap airmatanya dia menjawab..gak pa pa Neng..biasanya orang kasih Nenek paling banyak cuman seribu..tapi Neng kasih nenek 20 rb..makasih ya..

mendengar perkataan si nenek, aku juga turut sedih....selama ini uang 20 rb kadang aku anggap kecil dan tak berarti tapi bagi si Nenek pemberian itu sangat luar biasa dan membuat dia terharu..

sambil terus ngobrol aku lalu tanya pada nenek itu apa dia sudah makan atau belum..ternyata dia belum makan karna belum ke pasar ngumpulin sisa2 sayuran dan beras sisa-sisa orang jualan. aku lalu teringat pada bekal yang tadi dibungkusin si Mbak karna aku telat bangun dan gak sempat sarapan di rumah. lalu aku ambil bekal itu dan menyerahkannya pada si nenek..namun apa yang terjadi..

si nenek bilang..jangan Neng..itu makanan Neng, nanti Neng lapar..nenek udah biasa masak sendiri..

eghh..aku kaget dengernya..waktu aku maksa ngasih dia juga menolak dengan keras dan bilang kalo dia akan masak sendiri dan minta aku ambil kembali makanan itu..

bagiku hal ini merupakan kejadian yang luar biasa, dimana seseorang ditengah keterbatasan dan kemiskinannya masih menolak pemberian orang lain karna berpikir orang lain lebih membutuhkan..mereka orang-orang yang berhati nurani dan mempunyai harga diri...mereka masih memikirkan orang lain sedangkan perutnya sendiri perih menahan lapar..

Tidak ada komentar: