PANDUAN MENGELUARKAN ZAKAT

Definisi:

1. Secara bahasa berarti :
a. Pembersihan/penyucian
b. Tumbuh dan berkembang
c. Pemberkahan
d. Keutamaan

2. Secara terminologis: berarti pemberian sebagian dari harta yang telah ditetapkan oleh agama kepada yang berhak menerimanya.

Zakat, menurut pengertian etimologis ini kadang-kadang disebut juga dengan sadaqah. Menurut Al-Mawardi :

قال الماوردي :الصدقة زكاة والزكاة صدقة يفترق الاسم ويتفق المسمى.

Artinya : Sadaqah adalah zakat, dan zakat adalah sadaqah, nama (keduanya) berlainan, tapi maksud dan fungsinya sama.

Dasar Hukum

1. Al-Quran :

وأقيموا الصلوة وآتوا الزكاة...

Artinya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'. (Q.S. Al-Baqarah : 43).

2. Al-Hadist :

بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان.

Artinya : Islam itu didirikan atas lima ; bersaksi bahwa tiada Tuhan sekain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, Membayar zakat, menunaikan haji ke baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan. (Muttafakun alaihi).

Macam-macam Zakat

1. Zakat Mal ( Harta).

a. Syarat wajib zakat :

1. Muslim
2. Merdeka
3. Sampai nishab

b. Syarat harta yang wajib dizakati :

1. Milik penuh
2. Harta yang dapat berkembang
3. Sampai nishab
4. Melibihi kebutuhan pokok
5. Bebas dari hutang
6. Sampai haul ( satu tahun)

c. Macam-macam harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya :

1. Emas dan Perak.

a. Dasar hukum

والذين يكنزون الذهب والفضة ولا ينفقونها في سبيل الله فبشرهم
بعذاب أليم

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (Q.S. At-Taubah : 34) .

b. Nishab dan kadarnya

1. Emas : 85 gram
2. Perak : 595 gram
3. Uang, berpedoman pada nishab emas dan perak

Adapun kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah sebanyak 2 1/2 %-nya

2. Hasil pertanian

a. Dasar hukum

كلوا من ثمره إذا أثمر وآتوا حقه يوم حصاده ولا تسرفوا
إنه لا يحب المسرفين

"Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) ; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-An'am : 141)

b. Nishab dan kadarnya

Nishabnya sebanyak 5 wasak yakni 300 sha' = 652,8 kg atau 653 kg.
Kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 1/10-nya jika hasil tanaman tsb tumbuh dan berkembang tanpa disiram atau diongkoskan perawatannya kepada orang lain. Apabila pemeliharaannya menelan biaya maka kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 1/20-nya.

3. Aset Perdagangan

a. Dasar hukum :

يا أيها الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما كسبتم ومما أخرجنا لكم من الأرض

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. (Q.S. Al-Baqarah : 267).

b. Syarat-syaratnya

1. Berbentuk suatu usaha yang terikat dengan adanya jula beli
2. Ada usaha untuk memperoleh untung atau laba.

c.Nishab dan kadarnya

Nishabnya berpedoman pada emas (85 gr) yang dihitung dari modal + laba. Kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 2 1/2-nya.

4. Hasil yang dikeluarkan dari bumi (barang tambang)

a. Dasar hukum

Dasar hukumnya adalah sebagaimana dasar hukum (ayat) zakat barang perniagaan. (lihat diatas)

b. Bentuk : semua hasil tambang yang berharga baik padat maupun cair.

c. Nishab dan kadar barang tambang adalah berpedoman kepada nishab emas.
Adapun kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2 1/2 %, yakni jika diperoleh dengan mencurahkan tenaga dan beaya. Dan apabila diperoleh dengan tidak menelan beaya dan banyak tenaga maka kadarnya 20% (1/5).

5. Binatang ternak.

a. Unta. dengan perincian zakatnya bisa dilihat dalam kitab-kitab fiqh konvensional.

b. Sapi / Kerbau :

Nisab dan kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah sbb. :
30 ekor : 1 ekor berumur 1 - 2 tahun.
40 ekor : 1 ekor berumur 2 - 3 tahun.
60 ekor : 2 ekor berumur 1 -2 tahun.
70 ekor : 1 ekor berumur 1 -2 tahun dan 1 ekor berumur 2 - 3 tahun.

c. Kambing :

Nishab dan kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah sbb. :
40 sampai dengan 120 ekor : 1 ekor .
121 sampai dengan 200 ekor : 2 ekor.
201 sampai dengan 399 ekor : 3 ekor.
400 sampai dengan 499 ekor : 4 ekor.
500 sampai dengan 599 ekor : 5 ekor.
Dan seterusnya.

6. Zakat Profesi.

Profesi dianggap sebagai pendapatan yang wajib di-zakati. Adapun batas nisab untuk profesi adalah senilai nisab emas (85 gram) dan jumlah yang wajib dikeluarkan adalah 2 1/2 %, dengan berpedoman pada harga emas pada saat wajib mengeluarkan zakat.

Cara mengeluarkan zakat profesi :

1. Apabila pendapatan bersih yang diperoleh dari profesi dalam satu waktu, telah mencapai nisab, maka waktu itu juga wajib mengeluarkan zakat.

2. Boleh juga mengeluarkan zakat profesi dengan tanpa ketentuan nisab dan tahun namun pada waktu diperoleh penerimaan. Ini pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Mu'awiyah (sahabat), Zuhri, Hasan Basri, beberapa ulama Syiah seperti Baqir, Shadiq, dan Nasir, demikian juga pendapat Dawud al-Dzahiri

3. Apabila pendapatan bersih dari profesi, bila dijumlah dalam satu tahun mencapai nisab yang ditentukan, maka harus mengeluarkan zakat dalam hitungan per tahun.
Yang dimaksud dengan pendapatan bersih adalah, pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi beaya kebutuhan sehari-hari.


ZAKAT FITRAH

a. Dasar hukum.

عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر ، صاعا من تمر أو صاعا من شعير، على العبد والحر والذكر والأنثى، والصغير ، والكبير، من المسلمين ،وأمر بها أن تؤدي قبل خروج الناس إلى الصلاة. متفق عليه .

Dari Ibnu Umar r.a. berkata : "Rasulullah saw.mewajibkan zakat Fitrah sejak bulan Ramadhan satu sha' kurma atau satu sha' gandum kepada hamba dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan kecil dan besar dari kaum Muslimin. (Bukhari dan Muslim).

b. Hukum : Wajib ( Fardlu Ain).

c. Syarat wajib zakat Fitrah : semua orang (Muslim, orang merdeka, hamba sahaya, pria, wanita, besar, kecil, tua dan muda.

d. Bahan dan ukuran.

Zakat Fitrah adalah dengan mengeluarkan bahan makanan pokok, seperti beras, gandum,jagung danlain sebagainya sebanyak 1 sha' (2,751 kg.).Dan boleh juga diganti dengan uang sejumlah harga bahan, jika kondisi penerimaan lebih membutuhkannya.

e. Waktu pengeluaran.

1. Sebaiknya sebelum shalat 'Ied.
2. Boleh dikeluarkan pada awal bulan Ramadhan.
3. Apabila dikeluarkan setelah shalat 'Ied maka ia dianggap sebagai shadaqah.

f. Hikmahnya :

1. Membersihkan diri orang yang berpuasa dari perbuatan yang kurang baik.
2. Memberi makan kepada fakir miskin.

KLASIFIKASI PENERIMA ZAKAT.

1. Fakir.
2. Miskin.
3. Pengurus zakat ('Amil).
4. Muallaf, orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam dan imannya masih lemah.
5. Hamba sahaya.
6. Orang yang dililit hutang.
7. Kepentingan umum di jalan Allah.
8. Orang Ibnu Sabil ; dalam perjalanan di jalan Allah, serta mengalami kesulitan financial dalam perjalannya.

Firman Allah :

إنما الصدقات للفقراء والمساكين والعاملين عليها والمؤلفة قلوبهم وفي الرقاب والغارمين وفي سبيل الله وابن السبيل فريضة من الله
والله عليم حكيم.

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zzkat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Alah, dan Allah Maha mengetahui lagi maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah : 60 ).

H‎IKMAH ZAKAT.

1. Sebagai media pembersih dari segala macam kotoran dan dosa, terutama sifat kikir.
2. Sebagai jalan untuk berakhlaq mulia.
3. Sebagai tanda syukur atas nikmat Allah.
4. Sebagai penjalin cinta dan kasih sayang antara kaya dan miskin.
5. Sebagai pembersih harta dan pengembangannya.
6. Untuk mencukupi kebutuhan pokok orang-orang miskin.
7. Sebagai penyeimbang kesenjangan sosial.
8. Sebagai pembasmi profesi minta-minta dan pengemis yang dicela agama.

Daftar Kepustakaan :

1. Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, Darul fikri, Cetakan kedua, Bairut, 1976.
2. Al-Qardhawi, Yusuf, Fiqhu-z-Zakat, Muassasah Arrisalah.
3. Az-Zahily, Wahbah, Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu, Damaskus, 1989.

Tidak ada komentar: