Ini tambahan wawasan mengenai mengapa orang Islam (Muslim) dilarang memakan daging Babi sebagai berikut :
Jika manusia menjadikan daging babi sebagai menu utama, sebagaimana kita ketahui bahwa orang Barat / Eropah menu utamanya adalah daging Babi bukan nasi / gandum atau hewan halal lainnya secara rutin, maka manusia tersebut akan mewarisi sifat dan watak Babi ( lihat sistem biochemistry pada Babi hanya mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan Uric Acidnya, sedangkan 98% sisanya tetap tersimpan dalam tubuhnya termasuk Triglyceride / Minyak Jenuh Babi).
Jika orang-orang Islam mau "mengaji" Al-Qur'an dengan benar (Membaca, Mengkaji, Menghayati dan Mempedomani Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-harinya) kita akan tahu betapa banyak rahasiah-rahasiah serta petunjuk-petunjuk Allah SWT yang terkandung di dalam Al-Qur'an sebagai pedoman orang-orang Islam. Bahasa dan Hijaiyyah (abjad) Al-Qur'an "Sangat tinggi" (Al-'Aliy) dan "Maha Luas" (Al-Waasi') bagaikan "Lauful Ma'fudz" dan barang siapa yang selalu mengamalkan Asma'ul Husnah (nama-nama Kebesaran Allah), maka insya' Allah akan "dibukanya" (Al-Fattaah) jalan menuju Surga. Mata hati / qolbu (EQ+SQ) semakin bersinar tajam akan kebenaran (Al-Bashiir bil Haaq wal An-Nuur), Aqal (pikiran / iltelektual / IQ) menjadi semakin terasah / mengetahui (Al-'Aliim) dan wawasannya semakin luas (Al-Waasi').
Perlu menjadi perhatian orang Islam bahwa jika seekor Babi Betina yang ada di dalam kandang, kemudian dimasukkan 2 ekor Babi Jantan ke kandang tersebut .... Apa yang terjadi? Kedua Babi Jantan tersebut tidak akan berkelahi untuk memperebutkan Babi Betina tsb, bahkan melainkan saling membantu untuk dapat mengawininya secara bergantian. Inilah salah satu sifat dari Babi.
Beda jika didalam kandang ada seekor Kambing Betina, kemudian dimasukkan 2 ekor Kambing Jantan .... Apa yang terjadi? Yang jelas 2 ekor Kambing Jantan akan berkelahi adu tanduk sampai mati untuk mendapatkan sang Kambing Betina tsb.
Ini juga merupakan setitik atom petunjuk Allah yang menjadi rahasia Al-Qur'an yang dapat menjelaskan secara tidak langsung kenapa orang Islam dilarang memakan daging Babi, bukan saja karena dagingnya mengandung Cacing Pita, akan tetapi lebih jauh dari itu sifat-sifat dan kebiasaan Babi akan melekat pada diri orang yang suka mengkonsumsi daging Babi tersebut.
Perhatikan bagi mereka yang menjadikan daging Babi sebagai menu utamanya, maka sifat dan watak (perilaku) Babi secara bertahap akan menjadi satu dengan dirinya, karena 98% kandungan Uric Acid dan Triglyceride (Minyak Jenuh dari daging Babi) yang telah menjadi bagian darah dan daging manusia tersebut.
Orang Amerika / Eropah yang mengkonsumsikan daging babi sebagai makanan menu utamanya, maka perilakunya juga tidak jauh beda dengan perilaku Babi hanya saja bedanya mereka punya akal. Lihat kebiasaan mereka untuk hidup bebas, dengan siapa saja jika bertemu saling berciuman. Bila cocok kapan dan dimana saja bisa berkencan bagaikan suami istri, jika bosan ganti lagi.
Tamu yang baru kenal dengan anak gadisnya, dibiarkan saja berdua bahkan sengaja ditinggalkan dengan alasan mengganggu kebebasan anaknya. Konon disana sangat populer cerita bahwa tidak sedikit sang Bapak justru lebih dahulu dan sangat sering menggauli anak gadisnya.
Seorang wanita digauli beberapa pria dengan keadaan sesadar-sadarnya dan suka sama suka serta saling memotivasi untuk dapat berpesta semakin lama, dan hal ini sudah sejak lama terjadi disana. Inilah contoh-contoh orang yang suka mengkonsumsi daging Babi.
Lihat tidak sedikit orang China yang mengkonsumsi daging Babi sebagai lauk pauk makanannya, jika ia berbisnis (mencari kekayaan) cara apa saja akan dilakukannya agar ia berhasil. Mau istri atau anak gadisnya, jika perlu dijadikan sebagai umpan atau dikorbankan untuk memuluskan tujuan utamanya. Termasuk mereka yang suka pergi mencari persugihan di Gunung-Gunung / Tempat Keramat, misalnya Gunung Kawi, maka syarat apapun akan dipenuhinya asalkan ia mendapat harta sebanyak-banyaknya.
Karena daging Babi banyak mengandung Cacing Pita, maka orang Islam dilarang memakan daging Babi. Jawaban klasik ini kurang tepat sebagai jawaban jika kita ditanya oleh orang non muslim. Dengan teknologi canggih dan pesatnya ilmu pengetahuan, orang Amerika telah dapat membuktikan bahwa Babi yang mereka pelihara dengan metode khusus dan kebersihannya dijaga, maka hasil laboratorium mereka membuktikan bahwa daging Babi yang mereka pelihara terbebas dari hama "Cacing Pita".
Jadi Al-Qur'an melarang orang Islam memakan daging Babi bukan karena mengandung hama Cacing Pitanya saja, karena lebih jauh dari itu Agama Islam (Tauhid) mengajarkan kepada manusia yang bertaqwa agar terhindar dari sifat-sifat kebinatangan, khususnya Babi yang dapat merusak derajat dan martabat manusia sebagai Ciptaan Allah yang paling sempurna.
Inilah strategi Iblis dalam upayanya untuk menjungkir balikkan kodrat manusia supaya lebih rendah dan lebih buruk dari binatang karena kedengkiannya terhadap Nabi Adam as beserta anak cucunya (Lihat QS 17 : 61 - 65 à Dialog Allah dengan Iblis karena ia menolak sujud penghormatan kepada Nabi Adam as sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna).
Demikian tambahan wawasan, jika ada kesalahan mohon maaf dan kepada Allah SWT saya mohon ampun, semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan menggugah hati kita semua serta kita semua dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.
Wassalam.
Bob: Tolong beritahu saya, mengapa seorang Muslim sangat mementingkan mengenai kata-kata "Halal" & "Haram" ; apa arti dari kata-kata tersebut?
Yunus: Apa-apa yang diperbolehkan diistilahkan sebagai Halal, dan apa-apa yang tak diperbolehkan diistilahkan sebagai Haram, dan Al-Qur'an-lah yang menggambarkan perbedaan antara keduanya.!
Bob: Dapatkah anda memberikan contoh?
Yunus: Ya, Islam telah melarang segala macam darah. Anda akan sependapat bahwa analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat), suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.
Bob: Anda benar mengenai sifat beracun dari uric acid, dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan dalam kenyataannya kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh Ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui air seni .
Yunus: Sekarang saya rasa anda akan menghargai metode prosedur khusus dalam penyembelihan hewan dalam Islam.
Bob: Apa maksud anda?
Yunus: Begini... seorang penyembelih, selagi menyebut nama dari Yang Maha Kuasa, membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan urat-urat dan organ-organ lainnya utuh.
Bob: Oh begitu... Dan hal ini menyebabkan kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera pada organ vitalnya.
Yunus: Ya, sebab jika organ-organ, misalnya jantung, hati, atau otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun; hanya pada masa sekarang-lah, para ahli makanan baru menyadari akan hal ini.
Bob: Selanjutnya, selagi masih dalam topik makanan; Mengapa para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau ham, atau makanan lainnya yang terkait dengan babi?
Yunus: Lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher karena mereka tidak memiliki leher; sesuai dengan anatomi alamiahnya? Muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher. Namun diluar itu semua, saya yakin anda tahu betul mengenai efek-efek berbahaya dari komsumsi babi, dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, ham, atau bacon.
Bob: Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya.
Yunus: Ya, dan diluar itu semua, sebagaimana kita membicarakan mengenai kandungan uric acid dalam darah, sangat penting untuk diperhatikan bahwa sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.
Mohon diteruskan kepada semua rekan Muslim dan Non-Muslim.. .
Ini dapat menjawab sebagian pertanyaan mereka , khususnya kala non-Muslim bertanya mengapa ummat Islam tidak boleh mengkonsumsi babi.
1 komentar:
Blogwalking.Mencari info mengenai khinzir.Terima kasih.
Posting Komentar